Surabaya -  Polrestabes Surabaya memberikan pengamanan pengosongan tanah dan Bangunan di jalan Wijaya Kusuma 50, Bersama instansi terkait pelaksanaan eksekusi di gelar. Rabu (17/07/19) pagi.

Sebelumnya permasalahan tanah sengketa ini sudah mencuat sejak 2004. Rumah tersebut sebelumnya ditempati oleh Alm Soedono salah seorang guru di SMAN 1 Surabaya. Beliau menempati rumah diatas bangunan seluas 1.050 meter persegi tersebut dari Kepala Urusan Perumahan Surabaya. Istri Alm Soedono, mengurus sertifikat atas hak milik tanah tersebut pada tahun 2004. Namun tidakndapat dikabulkan BPN karena twrbit sertifikat tanah untuk Dinas pendidikan Surabaya.

Namun karena ada hal lain, pihak ahli waris mengklaim berhak tinggal dirumah tersebut, setelah punya hak prioritas karena telah menguasai fisik rumah tersebut.

Ahli warispun berusaha mengajukan gugatan pada Pemkot terkait tanah tersebut pada tahun 2014. Mereka sempat menang pada tingkat banding, namun ditingkat kasasi Pemkot berhasil memenangkannya. Berdasarkan putusan MA (Mahkamah Agung) Pemkot berhak mengeksekusi rumah tersebut guna untuk perluasan dan fasilitas Sekolah (SMAN 1).

Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya hari ini Pemkot bisa melakukan eksekusi dengan bantuan dari personil gabungan Polrestabes Surabaya dengan instansi terkait sebanyak 245 personil.

Dengan dipimpin oleh Kompol I Gede Sukadrawa, Kasubbag Dalops Polrestabes Surabaya didampingi oleh Kapolsek Genteng AKP Anggi Saputra Ibrahim, eksekusi obyek Jl Wijaya Kusuma 50 dilakuakan. Selanjutnya untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dilakukan pengamanan dilokasi oleh petugas Kepolisian serta instansi terkait. (YA/MK)