Kabag Ops Polrestabes Surabaya : Ini orasi Kelompok Mahasiswa OMCPJT di depan Polda Jatim
Surabaya – Kompol Anton Elfrino selaku Kabag Ops Polrestabes Surabaya memberikan ijin aksi unjuk rasa dari kelompok Mahasiswa OMCPJT di depan Polda Jatim. Jumat (31/05/19).
“Kita sudah menerima surat permohonan dari perwakilan kelompok OMCPJT dan kita memberikan ijin untuk kegiatan aksi unras di depan Polda Jatim. Jadi Mahasiswa yang melaksanakan aksi ini tertib aturan.“ Ucap Kabag Ops Polrestabes Surabaya.
Ini hasil orasi yang berhasil kita simak dari masa aksi OMCPJT secara bergantian :
“Pesta Demokrasi, Pemilihan Umum serentak 2019 telah usai di Iaksanakan pada hari rabu. 17 April 2019 lalu. dengan dua kandidat pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, bersamaan dengan DPD, DPR RI serta DPRD. Pemilu tersebut telah dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai perundang-undangan Republik Indonesia oleh Komisi pemilihan Umum ( KPU ) yang mengedepankan prinsip Jujur, adil, bebas dan rahasia.”
“Pemilu serentak merupakan pertama kali dalam sejarah demokrasi Indonesia, dimana Iegislatif dan eksekutif dipilih dalam waktu yang bersamaan. Pemilu kali ini mengakibatkan pandangan politik menjadi dua belah kubu, bahkan berdampak pasca diumumkannya secara resmi oleh KPU hasil pemilu tersebut. Semakin tajam diantara dua kubu, bahkan menimbulkan ajakan people power untuk melawan keputusan KPU sebagai Penyelenggara Negara, yang mencederai prinsip demokrasi dan kontitusi. “
“Terlebih, dalam aksi yang ditumpangi oknum tertentu tersebut diwarnai kekerasan sehingga memakan korban nyawa. Seharusnya para pihak yang keberatan dengan hasil putusan pemilu dapat melalui prosedur hukum, dengan menyelesaikan proses sengketa pemilu melalui Mahkamah Konstitusi atau mengajukan gugatanya pada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) jika terbukti adanya kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu. “
“Pasca diumumkannya putusan KPU, tidak hanya menimbul kegaduhan di |bukota yang memakan korban jiwa, tetapi juga terjadi di Jawa Timur. Atas provokasi pihak tertentu kepada masyarakat berujung pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura. Tindakan tersebut sudah mencoreng wajah Kedaulatan NKRI. “
“Kami aliansi GMNI, PMII, HMI dan PMKRI memandang tindakan aksi provokatif tersebut sengaja di mainkan oleh pihak-pihak berkepentingan yang ingin mengusik kedaulatan NKRI, dan kami memandang pihak-pihak tersebut sengaja menumpangi perbedaan politik masyarakat untuk menimbulkan teror berkelanjutan. Artinya, aksi provokatif tersebut adalah kejahatan yang terstruktur, dimana hal ini tidak boleh dibiarkan dan harus dilawan agar ketentraman masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur tidak terusik lagi dimasa mendatang oleh kelompok yang anti ideologi Pancasila. “
“Kami ucapkan terimakasih kepada adik-adik Mahasiswa mahasiswi yang telah mendukung aparat kepolisan dalam penegakan hukum dan menindak tegas terhadap pelaku - pelaku kerusuhan” Ucap Kabag Ops yang mewakili Kapolrestabes Surabaya .
Lima orang perwakilan dari mahasiswa menyerahkan pernyataan sikap di SPKT Polda Jawa Timur didampingi oleh AKP Eko AW dan disaksikan Kompol Gede.
“Sinergitas Polisi dan Mahasiswa harus tetap di jaga, dan jangan sampai ada penggebosan tehadap upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat Kepolisan”. Tambah AKP Eko selaku Ka Jaga Yanma Polda Jawa Timur.
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..