Polisi Difabel ini Tak Pernah Patah Semangat Mengabdi Pada Polri
Bhayangkara News Jakarta :
Aiptu Eko Hari Cahyana tak bisa menutupi rasa bahagianya, cita-citanya untuk terus mengenyam pendidikan demi meniti karier di Korps Polri terlaksana.
Eko adalah Eks anggota Gegana Brimob yang pernah menjalani tugas pada sebuah Operasi di Aceh Timur pada 1999.
Wajah bagian kiri Eko terluka saat terlibat kontak senjata dengan Panglima Gerakan Aceh Merdeka(GAM). Eko masuk kuota untuk melanjutkan pendidikan di Setukpa (Sekolah Pembentukan Perwira) Lemdiklat Mabes Polri di Sukabumi.
"Alhamdullilah,saya bisa masuk & bisa menempuh pendidikan dari bapak Kapolri,harapan saya ke depan banyak anggota yang bertugas di daerah konflik maupun huru hara, bisa mengembangkan karier seperti saya.Untuk tetap bisa berdinas dikorps yang saya cintai ini,"kata Eko yang berdinas di Polres Kediri,Selasa (3/3/2020).
Eko mengisahkan luka yang diterimanya,terjadi saat Penggrebekan disalah satu markas yang dicurigai tempat berkumpulnya kelompok GAM, "Saat itu terjadi kontak senjata yang mengakibatkan Luka dipipi sebelah kiri," ucap Eko.
Kisah serupa diungkapkan Bripka Tholib.
Pada tahun 2000,ia bertugas diAceh dan terlibat kontak Senjata. Bom yang saat itu diamankan Tholib dan rekan-rekannya itu meledak,sehingga mengakibatkan tangan kirinya putus.
"Terjadi ledakan yang mengakibatkan tangan saya putus,namun hal itu tidak membuat kami mundur dalam berdinas. Hari ini adalah hari yang paling berkesan, saya berada disini untuk mengembangkan karier dan mengenyam pendidikan,"katanya.
"Saya mengucap syukur kepada Tuhan yang memberikan kesehatan kepada kami dan kepada bapak Kapolri. Juga komandan saya diBrimob yang sudah memberikan dukungan," tutur Tholib menambahkan.
Aiptu Eko dan Bripka Tholib adalah dua orang dari keseluruhan Polisi Difabel yang mendapat kuota tambahan karena telah berdinas melebihi panggilan tugas.
Kapolri,Jendral Idham Azis membuka proses kegiatan Pendidikan Sekolah Inspektur Polisi(SIP), Ada sebanyak 1600 siswa,50 diantaranya mengikuti Pendidikan Intelejen di Setukpa Lemdiklat Mabes Polri.
"Pendidikan selama 7 bulan,Insyaallah 3 Oktober 2020 penutupan pendidikan selesai. Dari jumlah itu 14 orang,diantaranya Difabel yang mengikuti Pelaksanaan Operasi Tinombala,Operasi Rencong dan beberapa Operasi Teroris lainnya,"kata Idham.
Untuk kuota tambahan menurut Idham,ada sebanyak 300 personel yang diprioritas salah satu mereka yang berdinas di pulau terluar,Bhabinkamtibmas berprestasi dan mereka yang berdinas melebihi panggilan tugas,"ucapnya
"Kepada seluruh Siswa,kita sampaikan arahan agar seluruhnya mempedomani dan melaksanakan agar mereka kelak menjadi perwira yang menjadi Agen Perubahan diseluruh lini. Karena mereka semua datang dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote dan pulau terluar," ujar Idham.
Untuk perekrutan,menurut Idham,berlangsung secara transparan. Seluruh siswa yang mulai pendidikan ini dipastikan menempuh seleksi secara transparan dan melibatkan Kompolnas," kata Idham menegaskan.(h313na)
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..