Polresta Kediri, Satreskoba Polresta Kediri meminta dua pengedar pildobel L. Mereka bernama Rudi Santoso (31) asal Jalan Anjasmoro, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri dan Fikri Setya Kirwanto (25) di Jalan Suparjan, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Kasubbag Humas Polresta Kediri, AKP Kamsudi mengatakan, meminta petugas mendapat informasi tentang transaksi obat di Kawasan Dermaga Jalan Inspeksi Brantas.

"Dari informasitersebut, petugas segera melakukan pemeriksaan sekitar pukul 21.00 WIB, ternyatadi lokasi salah satu laki-laki yang tertakan," jelasnya.

Petugas segeramelakukan pemeriksaan, dari hasil penggeladahan badan ditemukan 140 butir pil dobel L yang disimpan di saku celana. Ratusan pil ini dikemas dalam bening putih yang dipasang dalam kresek hitam.

Dari hasilpemeriksaan, petugas pemeriksaan laki-laki ini adalah Rudi Santoso. Kemudian Rudi segera dibawapetugas ke Mapolresta Kediri untuk proses diminta lebih lanjut.

Selain pildobel L petugas juga menyita telepon genggam yang digunakan untuk bertransaksi. Deskripsi yang diberikan kepada petugas, barang haram tersebutdiperoleh dari salah satu kenalannya yang masih satu kelurahan.

Tidak memerlukan waktu lama bagi petugas untuk mendaftarkan Fikri Setya Kirwanto. Saat itu Fikri beradadi Wisma di Jalan Suparjan Kelurahan Bujel. Petugas yang melakukan pemeriksaan, menemukan 250 butir pil dobel L yang dibungkus plastik bening dan diisi dengan warna hitam.

Fikri selanjutnya dibawa ke Mapolresta Kediri untuk diminta dan diproses lebih lanjut. Petugas juga masih membuka telepon genggam miliknya yang dipindahkan digunakanuntuk memesan pil dobel L.

Baik Fikri maupun Rudi membahas pasal 196yo pasal 98 ayat 2 Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan subpasal 3 ayat 1 yo pasal 12 Stbl Nomor 419 Tahun 1949 tentang obat keras