Workshop PTK bagi Guru Agama Katolik
Malang-Jawa Timur.Peran Guru Agama Katolik(GAK)bukan sekedar melakukan transfer of knowledge tetapi lebih dari itu yakni transfer of value artinya dalam menjalankan kewajiban seorang guru agama harus mampu memberikan dorongan, arahan, bimbingan bahkan keteladanan untuk mendewasakan peserta didik secara jasmani dan rohani . Maka beban yang ada dipundak bapak dan ibu sangat besar jika dibandingkan dengan tenaga pendidik lainnya yang ada di sekolah. Hal itu disampaikan oleh Drs.Leksono, M.Pdi mewakili plt.Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama ketika membuka kegiatan workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi 46 Guru Agama Katolik (GAK) tingkat SMA/K se Provinsi Jawa Timur yang berlangsung sejak hari Senin hingga Rabu (7-9/10) di Hotel Montana dua Kota Malang.
Kepala bidang Pondok Pesantren tersebut mengingatkan agar guru agama Katolik dalam karya dan pengabdiannya tetap berpedoman pada visi Kementerian Agama “Terwujudnya Masyarakat Indonesia Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Batin”. Angan-angan ideal tersebut akan dicapai jika dimplementasikan secara profesional, Inovatif, dan cinta yang total terhadap pekerjaan yang diemban. Apalagi di era revolusi industri 4.0 guru agama Katolik dituntut untuk beradaptasi secara tepat dengan kondisi yang ada serta menyadari bahwa hadirnya kecerdasan buatan (Artificial Intellegence)secara otomatis tidak akan menggeser keberadaan para pendidik. Peran dan kehadiran seorang guru di dalam kelas tetap tak tergantikan.
Tema yang diusung dalam workshop selama tiga hari tersebut adalah “Melalui Penelitian tindakan Kelas kita wujudkan Guru Agama Katolik yang profesional dan menghasilkan kulaitan pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal”. Menurut ketua panitia Robert Davivanto, S.Pd, M.Si tujuan yang akan dicapai dari kegiatan workshop selama tiga yakni pertama, memberi bekal pengetahuan yang memadai dan mendalam, lebih mempertebal iman, menimbulkan semangat dan motivasi yang murni kepada GAK agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan pebuh tanggungjawab, baik terhadap Tuhan, terhadap Gereja dan masyarakat maupun terhadap dirinya sendiri. Kedua, memperkaya pengalaman iman dan pengetahuan bagi GAK tingkat SMA/K Provinsi Jawa Timur. Ketiga, para guru dapat disegarkan kembali serta mampu menerima nilai-nilai luhur sesuai dengan hati nuraninya, yang tentunya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, mampu menempatkan diri dalam poisis yang benar dan mampu membimbing peserta didiknya ke jalan yang diharapkan berdasarkan terang iman Kristiani
Sementara itu Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Provinsi Jawa Timur Suko Pranyoto, S.Ag ketika menyajikan materi tentang Spiritualitas Guru Agama Katolik menyampaikan beberapa hal penting yang perlu disadari oleh peserta yang hadir antara lain; pemahaman GAK perihal keberadaannya sebagai sosok yang memperkenalkan dan menghadirkan Yesus kepada peserta didik serta membawa mereka untuk mengenal lebih dekat serta mengimaniNya. Oleh sebab itu seorang guru sungguh-sungguh memiliki spiritualitas hidup beriman yang baik.Terminologi spiritualitas berasal dari bahasa Latin yaitu “spiritus” yang berarti semangat, spirit, jiwa, atma, sukma, roh. Menurut KBBI kata spiritual berarti kejiwaan, rohani batin, mental dan moral. Spiritualitas (spirituality) adalah praktik dan permenungan sistematis atas hidup kristiani yang ditandai oleh doa. Selain doa, keteladan atau perbuatan real merupakan unsur pendukung utama kehidupan rohani seorang guru.Sperti yang dikatakan oleh Santo Yakobus, demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:17).
Pada hari kedua, Selasa (8/10) materi yang akan diterima peserta workshop antara lain; Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas dengan nara sumber Dr. Mirjam Anugerahwati, M.A. dosen Sastra Inggris dari Universitas Negeri Malang dan Praktek Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penyaji Makmun Hidayat, M.Pd. sekaligus Widyaiswara dari Badan Diklat Kemenag Surabaya. Sedangkan hari terakhir lebih pada tinjauan umum tentang pentingnya Penelitian Tindakan Kelas bagi Peningkatan Kinerja Guru (PKG) Agama Katolik disampaikan oleh Drs. Slamet, MM. sebagai desainer program dan anggaran Bimas Katolik Jawa Timur (John Lobo)
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..