Polresta Kediri Bersama Tim Cobra Polres Lumajang Ubeg-Ubeg Rumah ‘Ora Umum’
Polresta Kediri, Kasus money game bernama Amoeba Internasional memang terkuak di Lumajang. Namun, penyelidikan polisi ternyata mengarah ke Kediri. Yaitu ke pusat kegiatan bisnis Q-net di Desa Semen, Kecamatan Semen.
Penyidik Polresta Kediri bersama Polres Lumajang mendapatkan fakta yang mengarahkan mereka dengan Q-net. Yaitu Amoeba berafiliasi bisnis dengan Q-net. Alasan itulah yang membuat mereka mengubeg-ubeg rumah mewah yang oleh masyarakat sekitar dikenal dengan sebutan rumah ‘ora umum’ tersebut.
“Jadi kami melakukan penggeledahan di rumah petinggi atau direksinya PT Amoeba. Untuk mencari barang bukti lain,” terang Kasubag Humas Polresta Kediri AKP Kamsudi
Penyidik datang ke TKP bersama tim Cobra yang dia pimpin. Begitu datang sore kemarin mereka langsung melakukan penggerebekan di rumah milik salah seorang petinggi Q-net tersebut.
AKP Kamsudi mengatakan, saat ini pihaknya sudah menemukan dan menyita beberapa barang bukti terkait kasus tersebut. Di antaranya dokumen dan formulir yang menunjukkan skema piramida dari PT Amoeba tersebut. Polisi juga mengamankan beberapa benda lain. Seperti laptop, tas, dan dokumen penunjang lain dari penggeledahan kemarin. Menariknya, sebagian barang bukti tersebut ditemukan polisi di halaman belakang rumah. Tersembunyi di dalam abu bekas pembakaran sampah. Karena berusaha dibuang oleh orang-orang yang saat itu berada di dalam rumah mewah tersebut. Untungnya, barang-barang itu masih dalam keadaan utuh.
Fakta itulah yang membuat kecurigaan Tim Cobra Polres Lumajang semakin meninggi. Para pekerja yang berada di rumah tersebut adalah salah satu pelaku pembuangan barang bukti tersebut. Dari sepuluh pekerja yang ada, lima orang yang mengaku membuang barang-barang berharga tersebut.
Saat ditanya alasannya, para pekerja itu mengaku bahwa mereka kaget dan panik. Mereka kaget karena tiba-tiba ada petugas kepolisian. Namun Hasran menjelaskan alasan tersebut tidak bisa dijadikan pembenaran atas upaya pembuangan barang-barang tersebut.
“Apalagi (yang dibuang) barang mewah. Dan kenapa dibuangnya juga di dekat bekas tumpukan dokumen yang dibakar di belakang bangunan? Ini banyak kecurigaan dari kami,” terang Hasran.
Namun, para pekerja tersebut terus berusaha mengelak saat dikorek keterangannya oleh petugas. Mereka mengaku tidak tahu barang-barang tersebut milik siapa. Bahkan ada salah satu pekerja, yang mengaku panik, dan membuang barang tersebut karena ketakutan saja. Namun alasan ketakutannya itu tidak jelas.
“Panik, Pak. Takut karena ada polisi,” kata wanita yang mengaku bernama Yenny kepada polisi. Yenny adalah salah seorang yang membuang barang-barang tersebut.
Sempat juga mereka menganalogikan bahwa kepanikan itu sama seperti ketika rumah mereka terbakar. Dan membawa keluar barang-barang tersebut ke luar. Namun pertanyaan petugas masih tetap sama, kenapa dibuang ke tempat bekas pembakaran? “Ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh petugas terlebih dahulu dari keterangan-keterangan para pekerja,” terang Hasran.
Ditanya soal pemilik rumah, petugas juga mendapatkan informasi dari penunggu bahwa pemilik rumah sedang berada di Malaysia untuk berobat. Sudah tiga minggu yang lalu, pemilik rumah dan ketiga pimpinan direksi PT Amoeba sedang menjalani perawatan. “Sebelumnya sudah kami surati untuk datang ke Polres Lumajang untuk dimintai keterangan. Namun, direspon bahwa mereka sedang sakit, dan tiga-tiganya sedang dirawat di Malaysia. Ya, kita doakan saja, semoga ketiga orang ini segera diberi kesembuhan lebih cepat,” imbuh Hasran.
Bersama dengan petugas Polsek Semen Polres Kediri Kota, dan para perangkat desa, belasan anggota Tim Cobra Polres Lumajang datang sekitar pukul 14.30 WIB. Kemudian mereka melakukan pemeriksaan di rumah yang berada di selatan Jalan Argowilis, Semen, itu. Sampai pukul 18.00 kemarin petang, penggeledahan itu belum berakhir. Polisi terlihat masih melakukan pemeriksaan terhadap para pekerja yang membuang barang bukti tersebut.
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..