Palianaloka-NTT.Setelah melewati  berbagai tahapan dan penyelesaikan syarat tertentu bersama pihak terkait baik masyarakat adat maupun pemerintah akhirnya pada hari Kamis (3/10) masyarakat Desa Legeriwu diberi akses untuk melakukan pengerjaan penyaluran air bersih yang berada di Liagara . Proses awal yang menjadi fokus aktivitas adalah penyiangan atau pembersihan sumber mata air .

Legeriwu merupakan nama salah satu desa yang terletak di Kecamatan Inerie Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur. Tanahnya subur namun kondisi fisik desa ini belum sepenuhnya mendapatkan sentuhan dari pemerintah. Hal tersebut nampak jelas dengan kondisi ruas jalan yang memprihatinkan, akses masyarakat akan air bersih yang sangat sulit, dan penerangan yang masih menggunakan pelita yaitu lampu dengan bahan bakar minyak serta tidak dijangkau oleh signal jaringan seluler manapun. Jika mau berkomunikasi dengan anggota keluarga yang ada di luar daerah, mereka harus mencari tempat yang ada signal.

 “masyarkat Legeriwu sangat  antusias dan mereka punya harapan agar dalam waktu dekat air bersih sudah bisa dialirkan ke desa Legeriwu mengingat hampir setengah tahun atau  6 bulan beberapa mata air yang ada di desa kami kering total” kata Bei Kornelis Kepala Desa Legeriwu. Menurut Kornelis sumber dana untuk proyek pengadaan air minum ini berasal dari program pelangi kawasan yaitu program pengganti PNPM yang sudah diberhentikan oleh pemerintah pusat.Kendati demikian pola yang dikembangkan oleh PNPM tetap diadopsi  oleh Pemkab Ngada sewaktu Bupati Marianus Sae melalui program pelangi kawasan.Perihal agenda pengerjaan dan respon masyarakat, Kornelis menuturkan bahwa “Hari pertama ini kegiatan yang kami lakukan adalah pembersihan area sekitar mata air dan masyarakat Legeriwu sangat antusias menyambutnya”

Pasca menerima kiriman foto dari kontributor Ius Niki, perasaan senang juga menghinggapi warga Legeriwu yang berada di perantauan. Ludgardis Keo ibu dua anak mengungkapkan sukacita yang luar biasa atas respon pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakt soal air air minum. Menurut Ludgardis “Mayoritas masyarakat Legeriwu kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasarnya”. Tenaga medis yang bekerja pada salah satu Rumah Sakit swasta di kota Mojokerto itu  menguraikan bahwa kebutuhan dasar akan air adalah untuk minum dan memasak makanan setiap hari dan kurang lebih 5 liter per hari. Jumlah ini sudah termasuk kebutuhan untuk memenuhi standart dasar setiap orang dalam mencukupi kesehatannya.Singkatnya untuk Mandi, cuci, dan kakus (MCK) sehingga warga bisa dicegah dari serangan berbagai penyakit menular lainnya seperti typus, disentri, muntaber, dan hepatitis (John Lobo)