Viral! Pungli Biaya Duplikat Buku Nikah di KUA Surabaya
Bhayangkaranews.com - Menghebohkan di media sosial yang viral tentang kasus pungli biaya duplikat buku nikah di KUA Karang Pilang setelah seorang warga berkicau di Twitter dengan cuitan harus membayar Rp 250 ribu untuk duplikat buku nikah.
Cuitan dari Akun Twitter @apriskafiolita tentang mahalnya biaya membuat duplikat buku nikah miliknya. warga net soal mengurus buku nikah yang rusak viral di media sosial. Senin (2/9) pukul 11.44 WIB,
Apriska Afiolita meluapkan keluh kesahnya di Twitter. Hingga saat ini, tweet tersebut sudah di–retweet oleh 11 ribu warga net dan disukai 8.058 akun.
"Minggu lalu kami kena musibah, SEMUA DOKUMEN habis. Hari ini akan mengurus ke KUA utk duplikat buku nikah. Ternyata dikenakan biaya untuk duplikat buku nikah Rp 250,000 padahal tertulis di dinding KUA: Duplikat Buku Nikah = Rp 0," cuit Apriska yang dipantau Bhayangkaranews.com. Selasa (3/9).
Kementerian Agama dan Menag Lukman Saifuddin merespons keluhan yang disampaikan Apriska. Melalui akun Twitter @Kemenag_RI, pihaknya mengaku akan menindaklanjuti kasus tersebut.
"Terima kasih atas informasinya. Kami tindaklanjuti ke Satker tersebut untuk memastikan tidak boleh ada pungli dalam layanan masyarakat," berikut pernyataan Kemenag di Twitter.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya Husnul Maram angkat bicara terkait pungutan biaya duplikat buku nikah di KUA Karangpilang yang viral di media sosial. Pihaknya memohon maaf kepada masyarakat jika ada petugas Kami yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam memberikan pelayanan. Selain itu, Kemenag Surabaya menegaskan pengurusan duplikat buku nikah tidak dikenai biaya sama sekali.
Ini respon @apriskafiolita “See? Masih ada penyangkalan .. kapan sih pak mau gentle dan tegas mengatakan benar ada praktek pungli dan oknum akan ditindak tegas?”
"Oleh karena itu, kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat bila ada petugas kami yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam memberikan pelayanan. Dan kami akan lebih mawas diri serta terbuka menerima masukan–kritikan dari masyarakat demi pelayanan yang lebih baik," terang Husnul.
Dalam cuitan terakhir @apriskafiolita “update utk teman-teman media yg ingin wawancara saya: Mohon Maaf, saat ini sy memutuskan utk tdk berbicara lg ke media, terkait informasi dari sy di salah arahkan, oleh media2 yg awalnya saya percaya dapat membantu saya”
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..