Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri melakukan eksekusi rumah dan lahan di Desa Joho, Kecamatan Wates, Selasa (29/1). Eksekusi tersebut merupakan tindak lanjut dari gugatan yang dilakukan Prayuda Inghardi (45) warga Kecamatan Kepnjen Kidul, Kabupaten Blitar.

Panitira Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Suhadak mengungkapkan eksekusi tersebu berdasarkan penetapan PN Nomer 13/2014/Eks.GA/2014/PN Gpr. Yaitu gugatan antara Prayuda melawan Mohamad Rusydi (43) warga Desa Joho, Kecamatan Wates.

Sebelum melakukan eksekusi tersebut pihak pengadilan telah tiga kali melakukan mediasi diantara penggugat dan tergugat. Namun selama panggilan tersebut pihak Mohamad Rusydi, selaku tergugat tidak pernah hadir. Tidak ada keterangan mengapa pihak tergugat tidak hadir dalam eksekusi tersebut.

“Awalnya pihak Mohamad Rusydi memiliki hutang pada bank. Karena tidak bisa membayar rumah dan bangunan seluas 16.900 meter persegi tersebut disita pihak bank,” ungkap Suhadak.

Pihak bank akhirnya melakukan lelang terhadap tanah dan bangunan yang dijadikan jaminan oleh pihak Mohamad Rusydi. Lelang tanah dan bangunan seluas 16.900 meter persegi tersebut dimenangkan oleh Prayuda. Namun diketahui tanah perkarangan tersebut masih digunakan pihak Rusydi dan disewakan untuk kebun tebu dan ketela.

Demi mengamankan jalannya eksekusi tersebut puluhan anggota kepolisian dari Polres Kediri dan Polsek Wates dikerahkan. Beruntung proses eksekusi bangunan dan lahan perkarangan tersebut berjalan lanjar. Pihak pegadilan memberikan peringatan di lokasi dengan memberikan papan peringatan.

“Seluruh barang barang yang tersisa di rumah tersebut kita angkut dan tanaman tebu yang ada diperkarangan kita tebang,” ujar Suhadak. ( Opr | Polres Kediri )