Warga sekitar Jembatan Minggiran, Kecamatan Papar, Rabu (23/1) siang geger. Pasalnya Suherman (65) warga Desa Pehkulon, Kecamatan Papar nekat mengakhiri hidup dengan menjeburkan diri di anak sungai brantas Desa Minggiran.

Korban meninggal dunia terseret arus dalam peristiwa tersebut. Bripka Bahroni mengungkapkan dari keterangan Bejo, tukang becak mengungkapkan sekitar pukul 05.00 WIB dirinya ditelephone oleh Suherman. Pada saat itu korban meminta Bejo untuk mengantarkannya untuk naik bus menuju Surabaya.

“Setelah diantar ke tempat pemberhentian bus, saksi pulang ke rumahnya,” terang Bripka Bahroni.

Sekitar pukul 07.00 WIB, Suherman kembali menghubungi Bejo unuk menjemputnya di selatan jembatan Minggiran. Korban minta diantarkan pulang ke rumahnya di Desa Pehkulon. Sekitar pukul 10. 45 WIB, Suherman kembali menghubungi Bejo untuk mengantarnya ke Jembatan Brawijaya, Kota Kediri.

Setelah dari jembatan Brawijaya, korban kembali meminta saksi untuk mengantar naik becak ke selatan jembatan Minggiran. Dalam perjalanan korban mengeluh perutnya sakit dan kepalanya pusing.

Sesampai di lokasi, Bejo memarkir becaknya di depan warung selatan jembatan.
“Dalam perjalanan korban mengeluh sakit perut dan pusing sudah tiga hari, dan dirumah sendirian, karena istri dan anaknya di Surabaya,” terang Bripka Bahroni.

Turun dari becak, Suherman berjalan ke utara menuju jembatan dengan alasan mau buang air besar. Namun sesampai ditengah jembatan sebelah timur korban menjeburkan diri ke sungai dengan cara loncat. korban terbawa arus sungai dan meninggal dunia.

“Petugas melakukan evakuasi terhadap korban dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Berdasarkan keterangan perangkat desa, korban sering sakit sakitan,” ungkap Bripka Bahroni. ( Opr | Polres Kediri )