Inovatif, Satlantas Polrestabes Surabaya Launching Program Monitoring Uji SIM Berbasis Digital
Bhayangkaranews.com, Surabaya – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya membuat Satuan Polisi Lalu Lintas Polrestabes Surabaya berinovasi dengan membuat program monitoring uji praktek SIM berbasis microcontroller Arduino atau disebut juga “SI–MONTIR”. Hari ini Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan secara resmi melaunching Sistem Monitoring Uji Praktek R-2 Berbasis Digital, Jumat (24/08/18).
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Eva Guna Pandia menyatakan bahwa latar belakang dilaunchingnya program inovatif ini karena tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengendara roda dua dan kebanyakan adalah faktor human eror. “Maka dari itu kita ciptakan inovasi ini untuk menciptakan pengemudi-pengemudi handal yang tertib berlalu lintas dan kedepannnya Kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas) di Surabaya dapat diwujudkan,” ujar AKBP Eva Guna Pandia di Satpas Colombo Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menyambut gembira launching program Si Montir ini, disamping itu juga dalam kesempatan yang sama dilaksanakan penyerahan 3 (tiga) Unit kendaraan bantuan dari MPM Honda kepada Polrestabes Surabaya sebagai kendaraan R2 Praktek Uji SIM.
” Si Montir ini merupakan terobosan kreatif Satlantas Polrestabes Surabaya dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas sekitar 70 Persen disebabkan Human Eror yang dilakukan oleh pengendara pada usia produktif. Ini menjadi keprihatinan kita bersama terutama Satlantas Polrestabes Surabaya yang terus berinovasi agar keamanan dan keselamatan berkendara itu menjadi yang utama,” tutur Kombes Pol Rudi Setiawan.
Harapan Kapolrestabes Surabaya setelah pelaksanaan Launching pada hari ini dapat terseleksi dan masyarakat dapat memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) ini dengan validitas yang jelas. Dalam artian para pemohon SIM benar-benar cakap dan mahir dalam mengemudikan kendaraan bermotor.
“Jadi memiliki SIM ini bukan hanya mampu menggerakkan kendaraan bermotor dari satu titik ke titik yang lain, namun di jalan raya nanti akan ada banyak permasalahan, tidak semua pengendara berjalan tertib, sehingga diharapkan para pemohon SIM ini mampu mengendalikan kendaraannya berbekal kemampuan yang memadai setelah adanya praktek Uji SIM melalui program Si Montir ini,” imbuh Kapolrestabes Surabaya.
Inovasi Sistem Monitoring Uji Praktek SIM ini juga merupakan upaya Polrestabes Surabaya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat guna mencapai Predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Seperti diketahui bahwa pada Bulan Desember tahun lalu, Polrestabes Surabaya secara resmi menerima Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
Kegiatan ditutup dengan simulasi yang diperagakan oleh Anggota Satlantas Polrestabes Surabaya dalam melakukan Uji Praktek SIM menggunakan Sepeda Motor. Jika nilai yang keluar dalam sistem kurang dari 75 maka pemohon SIM dinyatakan tidak lulus. Hal ini terjadi apabila pengendara motor tiga kali menyentuh traffic cone selama pelaksanaan Uji Praktek SIM.***day
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..