Bhabinkamtibmas Tamanan Beber Seluk Beluk Film 22 Menit pada Masyarakat
Polresta Kediri - Bhabinkamtibmas Kelurahan Tamanan, Polsek Mojoroto, Polresta Kediri, Aipda Syaiful Annam giat bintibmas kepada komunitas burung kicau Kelurahan Tamanan. Petugas menemui mereka saat menggelar program door to door system (DDS).
Kegiatan patroli ini dilaksanakan petugas, pada Sabtu 14 Juli 2018 WIB. Petugas mengingatkan mereka supaya waspada terhadap lingkungan sekitar antisipasi kejahatan dan terorisme.
Dalam kesemparan tersebut juga dilakukan sosialisasi pemutaran film 22 menit pada 19 Juli 2018.
Film 22 Menit yang mengisahkan warga Jakarta ketika mengadapi ledakan bom di Thamrin akan tayang pada 19 Juli 2018 besok.
Film yang juga menjadi bagian dari sosialisasi antiterorisme itu disutradarai oleh Eugene Panji dan Myrna Paramita Pohan.
Film drama "action" ini diinspirasi dari kisah nyata aksi teror di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat tanggal 14 Januari 2016.
Ario Bayu ditunjuk sebagai pemeran utama, karakternya bernama Ardi, seorang polisi anggota unit antiterorisme.
Risiko pekerjaan yang tinggi tak menghalangi Ardi dalam beraktivitas, termasuk mengantar anaknya ke sekolah setiap hari sebelum bertugas.
Ketika ledakan bom terjadi di pusat kota, Ardi dan rekan-rekannya mempertaruhkan nyawa demi mengamankan situasi. Dalam 22 menit, Ardi dan satuan antiterorisme berhasil meringkus pelaku. Namun, ledakan bom Thamrin pada akhirnya mengubah hidup banyak orang untuk selamanya.
Selain Ario Bayu, "22 Menit" juga dibintangi Ade Firman Hakim, Mathias Muchus, Hana Malasan, Ence Bagus, Ajeng Kartika, Taskya Namya, Fanny Fadillah "Ucup" dan Ardina Rasti
Berdurasi 80 menit, film ini menjanjikan adegan aksi mendebarkan, seperti bom meledak, baku tembak di tengah jalan dan aksi berbahaya yang biasa dilakukan polisi terlatih.
Rumah produksi Buttonijo Films berkonsultasi dengan jajaran kepolisian agar bisa menggambarkan kondisi seakurat mungkin.
“Risetnya detil, kami tidak mau bikin film yang salah,” ungkap Eugene, sebagaimana dilaansir Antara.
Ia menambahkan, apa yang ditampilkan dalam film dibuat sepersis mungkin dengan kondisi asli sesuai prosedur standar.
Para pemerannya juga mengikuti pelatihan agar bisa memperlihatkan karakternya senyata mungkin.
“Kami ingin film ini juga bisa menggambarkan kecanggihan fasilitas yang dimiliki oleh polisi Indonesia,” ujar Myrna.
Selain itu, menurut dia, kemajuan teknologi polisi tak banyak diketahui khalayak.
Kelompok musik Semenjana dengan musisi terompet Ade Paloh mengisi lagu tema berjudul “Jakarta”, lagu pop bertema sosial sarat dengan kisah manusia di ibu kota yang penuh dinamika.
Sebagian keuntungan dari penjualan tiket akan disumbangkan untuk korban bom Thamrin.
Film berjudul 22 Menit yang menggambarkan peristiwa ledakan bom di daerah Sarinah, Thamrin merupakan bagian dari corporate social responsibility perusahaan yang bekerja sama dengan Polri.
Meski nama perusahaan tersebut masih samar, Brigjen Krishna Murti dari Polri diberi tanggung jawab untuk mengurusi pembuatan film tersebut. (res/an).
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..