Inilah yang Dilakukan Umat Hindu di Kota Kediri Jelang Hari Raya Nyepi
Polresta Kediri – Tahun ini merupakan tahun yang istimewa bagi umat Hindu di Indonesia. Pasalnya, Hari Raya Nyepi dan Hari Saraswati jatuh bersamaan, yakni pada 17 Maret 2018.
Tidak hanya itu, dalam kurun waktu sampai 2079, selain fenomena Nyepi dan Saraswati yang berbarengan, ada juga hal istimewa yang akan terjadi yakni fenomena Nyepi yang akan berbarengan Pagerwesi.
Hari Saraswati merupakan pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati, yakni perayaan turunnya ilmu pengetahuan.
Sedangkan, Hari Raya Nyepi dirayakan oleh umat Hindu dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian, di antaranya Amati Geni (tak menyalakan api, lampu, dan gawai), Amati Karya (tidak bekerja atau belajar), Amati Lelanguan (tidak menghibur diri), dan Amati Lelungan (tidak bepergian).
Di Kota Kediri umat Hindu menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940 ( 2018 M) melakukan kegiatan ritual Tawur Agung Kesanga , Pawai Ogoh - Ogoh , Barongsai dan Jaranan.
Kegiatan dipusatkan di Bundaran Sekartaji Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Tema kegiatan yakni " Melalui Catur Brata Penyepian, Kita Tingkatkan Soliditas Sebagai Perekat Keberagamaan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI ". dengan dihadiri kurang lebih 250 orang.
Hadir dalam acara acara tersebut antara lain Kapolsek Mojoroto Kompol Didit Prihanto SH. MH, Kompol Sunardi Kabag Ops Polresta Kediri. Danramil 03 Mojoroto Kapten Czi M. Muklasin. Kabag Kesra Kota Kediri Drs. Ardi Handoko Msi. Brigif Mek 16/WY Lettu Ade Setyawan. Sekcam Mojoroto Eko. Ketua PHDI Kota Kediri Komang Kusuma Yudana. ST. FKUB Kota Kediri, Ketua Panitya Penyelenggara Ni Made Susilowati. SH. Sekretaris Penyelenggara I Made Dwi Purmana. Mangku Joko Winarno. Calon Walikota Kediri Abu Bakar SE, umat Hindu se - Kota Kediri dan perwakilan dari STAIN Kota Kediri.
Dalam sambutannya Ketua PHDI Kota Kediri Komang Kusuma Yudana .ST menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI /Polri dan Pemerintah Kota Kediri serta semua pihak Yang telah membantu mengamankan jalannya acara upacara Tawur Agung Kesanga Umat Hindu Kota Kediri ini dalam rangka Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 atau tahun 2018 Masehi.
“Kita semua umat hindu sudah sepakat untuk bersama" menjaga kedaulatan NKRI dan kita semua bersatu dengan penganut agama lain untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI dari kelompok atau aliran yang nantinya dapat merusak Keutuhan NKRI,” katannya
Ditambahkanya bagi umat Hindu yang hadir di sini jangan sampai kita terpengaruh dengan kelompok" yang tidak bertanggung jawab, yang nantinya akan mengadu domba kita dengan penganut agama lainnya, “ walaupun kita berbeda agama tetapi kita tetap satu dalam arti kata tetap bersaudara karna Kota Kediri ini adalah bisa dijadikan tolak ukur bagi kota kota lain,” ungkapnya.
Usai sambutan Ketua PHDI dilanjutkan sambutan Kabag Kesra Kota Kediri Drs. Ardi Handoko Msi., yang menyampaikan perihal kerukunan umat beragama di Kota Kediri.
“ Saya bangga dengan Kota kediri karna di Kota Kediri ini benar benar nyata tentang kerukunan antar umat beragama. Terbukti hari ini umat hindu bisa melaksanakan hari nyepi dengan kusu' dan penuh kedamaian,” katannya.
Ditambhkan Ardi Handoko perlu diketahui semua patung itu bukan untuk disembah melainkan untuk menarik penyakit, barang hitam dan nantinya akan di bakar disuatu tempat Yang suci,” Mari kita saling toleransi antar umat beragama agar Kota Kediri ini aman dan tentram,” jelasnya.
Usai sambutan dan Dharma Wacana oleh Miswanto S.Ag dilanjutkan persembahyangan bersama Mangku Joko Winarno. Dilanjut Perayaan pawai ogoh ogoh di arak dari bundaran Sekartaji menuju Pura Agung Kelisuci dengan route start Bundaran Sekartaji, Jalan Vetera, Jalan Mastrip, finis Area Parkir Pura Penataran Agung Kelisuci.
“Selama kegiatan berlangsung aman dan tertib, baik anggota Polsek Mojoroto dan Polresta Kediri juga ikut mengamankan hingga acara selesai. Kita juga akan memberikan pengamanan selama perayaan Nyepi di Pura Penataran Agung Kelisuci,” kata Kompol Didit Prihantoro, Kapolsek Mojoroto Polresta Kediri. (res|aro)
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..