Sapa dan Hibur Penjual Nasi Bentuk Empati Anggota Satlantas Polres Banyuwangi
Polres Banyuwangi - Beragam cara dan pola yang dilakukan manusia mencari nafkah dalam menyambung hidup sehari-hari. Ada yang berprofesi sebagai tukang batu, kuli bangunan, tukang ojek, dan lain sebagainya. Seperti yang dijalani sepasang suami istri yang bernama Warno (Lk/60) dan Tikar (Pr/57) dalam mencari nafkah dengan menggunakan kendaraan sepeda motor jenis Viar untuk membuka lapak kecil guna berjualan nasi di depan kantor Unitlaka Satlantas Polres Banyuwangi yang beralamatkan di Jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi.
Kamis siang (1/2) itu, cuaca gerimis di sela-sela waktu istirahat anggota Unitlaka Satlantas Polres Banyuwangi Aiptu Hamzah Simanjuntak menyempatkan waktu untuk mengobrol ringan kepada Mbok Kar panggilan akrab dari Tikar sehubungan dengan pengalamannya dalam mencari nafkah.
“ Suka dukanya sebagai penjual nasi, rokok, sejumlah makanan dan minuman ringan bukan satu atau dua tahun tetapi sudah berlangsung puluhan tahun saya berjualan di sini. Bagi saya, usaha ini merupakan sumber mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Terkadang, dihadapkan dengan masalah keuntungan yang serba pas-pasan dikarenakan sepi pembeli sehingga berpengaruh pada modal, maka untuk mengantisipasi menipisnya modal, saya terpaksa pinjam uang. Belum lagi dalam waktu tertentu secara rutin dilakukan penertiban oleh Satpol PP terhadap para pedagang di sepanjang Jalan Letkol Istiqlah hal itu memaksa saya untuk berpindah tempat dan berhenti berjualan,” tutur Mbok Kar dengan nada sedih kepada Aiptu Hamzah Simanjuntak.
“Setiap insan manusia pasti mendapat cobaan dan ujian dalam menjalani kehidupan. Yang terpenting, tetap tabah, tawakal, sabar dan tidak patah arang walaupun usaha yang dijalankan pasti mendatangkan rezeki. Karena setiap manusia mempunyai rezekinya masing-masing. Hanya kadarnya yang berbeda, begitupun dengan pekerjaan dagang seperti ini, kadang laris kadang sepi," tutur Aiptu Hamzah membesarkan hati Mbok Kar sembari menunjukkan rasa empatinya dengan menyarankan agar menjalani dan mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Selanjutnya dalam kesempatan terpisah Kasatlantas Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Polisi Ris Andrian Yudi Nugroho., S.H., S.I.K., menegaskan kepada anggota Satlantas Polres Banyuwangi untuk selalu selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa. Aplikasi dari rasa syukur tersebut sangat luas diantaranya bagaimana cara kita mensyukuri hidup ini dengan saling berbagi dan saling tolong-menolong penuh keikhlasan. Hidup dalam kebaikan, bagaimana cara kita bersabar melewati proses kehidupan ini lewat perbuatan kebajikan. Hati yang polos dan sederhana dapat menyucikan kehidupan, pikiran yang rumit akan memperburuk kehidupan. Bila kita bisa menciptakan surga di hati, maka kehidupan kita akan selalu dikelilingi kebahagiaan, begitupun sebaliknya. (Setyo B.0102 / Humas Res BWI)
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..