Sasar 9 Jenis Pelanggaran, Operasi Patuh Ajak Masyarakat Tertib Berlalu Lintas
Operasi Patuh Semeru 2024 Polres Kediri Kota, Ini Sembilan Sasaran Bakal Ditindak
Operasi Patuh Semeru 2024 dilaksanakan Satlantas Kediri Kota dengan sembilan sasaran. Operasi untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas itu di wilayah hukum Polres Kediri Kota itu digelar selama 14 hari mulai 15 Juli hingga 28 Juli 2024.
Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, kurang lebih sebanyak 300 personel gabungan diterjunkan terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan Kota Kediri, dan pihak terkait dalam Operasi Patuh Semeru 2024. Sedangkan, tujuan utama digelarnya operasi ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara agar mematuhi tata tertib berlalu lintas.
Dengan adanya operasi yang digelar selama 14 hari ini, dia berharap dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, fatalitas, dan pelanggaran lalu lintas.
"Kami harap Kota Kediri bisa tertib berlalulintas dan semakin aman serta jauh dari terjadinya laka lantas," jelasnya, usai memimpin apel pasukan Operasi Patuh Semeru 2024 di mako satlantas setempat, Senin (15/7/2024) sore.
Kasat Lantas AKP Andhini Puspa Nugraha menyampaikan, sembilan sasaran yang dimaksud dalam operasi ini terdiri dari berboncengan lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan berkendara, pengendara ranmor masih bawah umur, pengendara roda dua tidak memakai helm SNI, pengemudi roda empat tidak menggunakan sabuk pengaman.
"Juga pengendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, menerobos lampu merah, dan kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis atau knalpot brong," ucapnya.
Menurut AKP Andhini, penindakan operasi tersebut dilakukan secara elektronik baik tilang statis maupun mobile. Selain itu, juga menindak pelanggar dengan tilang manual apabila petugas di lapangan melihat pelanggar secara kasat mata dan membahayakan pengguna jalan lain atau berpotensi tinggi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Dia juga berpesan kepada pengendara agar melengkapi surat-surat kendaraan dan tata tertib dalam berlalu lintas.
"Kita lebih kedepankan upaya preemtif 40 persen dan preventif 40 persen. Sisanya kita lakukan upaya represif," ungkapnya.
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..