Polres Kediri Kota melaksanakan rilis terkait hasil ungkap kasus operasi sikat semeru 2024 di Aula Mako Polres Kediri Kota, Rabu (26/6/2024).

Ungkap yang dilakukan petugas selama 12 hari mulai tanggal 3 Juni – 14 Juni 2024, lalu menetapkan 10 tersangka dari sebanyak 10 kasus.

Dari sebanyak 10 kasus itu diantaranya 1 kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan, 3 kasus pencurian dengan pemberatan, 3 kasus curanmor dan 3 kasus pencurian.

“Kita berhasil mengamankan 9 laki-laki dan 1 wanita yang mana saat ini yang berada di sel tahanan Polres Kediri Kota sebanyak 6 pelaku dan 4 pelaku sudah berada di lapas,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Rabu (26/06/2024).

Bramastyo menyebut, adapun barang bukti yang sudah diamankan petugas kurang lebih sebanyak 37 unit.

Barang bukti itu diantara lain 8 unit handphone, kemudian obeng 5, gembok 7, BPKB 5, STNK 4, sepeda motor 1 unit, rekening koran 3, komputer 3, pisau 4 dan perangkat komputer pendukung, yang digunakan sebagai alat kejahatan lainnya.

“Tujuan operasi sendiri yaitu untuk memberikan rasa aman, cipta kondisi dan harkamtibmas terhadap aktivitas masyarakat dari gangguan ataupun ancaman terjadinya kejahatan jalanan atau street crime dalam bentuk atau jenis berupa curat, curas, curanmor, serta penyalahgunaan senjata api, senjata tajam, maupun bahan peledak, ” jelas Bramastyo.

Sementara itu, salah seorang tersangka berinisial WAM (23) asal Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, mengaku menyesal telah melakukan tindak pidana pencurian uang senilai Rp 105 juta dari korban, seorang pria yang baru dikenalnya.

Uang tersebut ditransfer WAM ke rekening miliknya ketika korban sedang lengah. WAM beralasan meminjam ponsel korban untuk menghubungi saudaranya.

WAM mengaku nekat melakukan pencurian tersebut akibat tuntutan ekonomi. “Untuk membayar hutang dan keperluan pribadi,” pungkasnya. (res/aro)