Sampaiak Pesan Damai di Pemilu 2024, Kapolsek Mojoroto Temui Perguruan Silat
Maraknya gesekan antar pesilat yang terjadi di berbagai daerah akhir – akhir ini mendapat perhatian serius Polsek Mojoroto. Sebagai seorang mantan atlit Nasional Bela Diri Judo, Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason turut prihatin atas hal itu, apalagi polemik di akar rumput ini juga menimbulkan gangguan kamtibmas dan ketertiban umum di masyarakat terutama menjelang Pemilu 2024
Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason yang hadir dan memimpin pengamanan ( PAM ) acara ujian kenaikan tingkat salah satu Perguruan Pencak Silat yang berlokasi di Masjid Al Muttaqin, pada Sabtu malam ( 14/1/2024) hingga Minggu dini hari, menyampaikan beberapa nasehat penting tentang makna ‘ persaudaraan ‘ kepada para siswa yang sedang mengikuti ujian kenaikan tingkat.
Dalam nasehatnya, dirinya mengatakan, setiap perguruan silat manapun tentu mengajarkan kebenaran, dan bukan ‘ pembenaran,’ dan juga pastinya ditanamkan filosofi belas kasih ( welas asih ) kepada sesama, dan mengajarkan budhi pekerti, akhlaqul karimah.
“ Sangat disayangkan bila seorang pesilat hanya menganggap seseorang itu sebagai saudara hanya karna satu perguruan , ini ironis,” kata Mukhlason kepada para pesilat yang sedang mengikuti ujian kenaikan tingkat.
Dia juga menyayangkan tindakan anarkis para oknum pesilat yang seringkali melakukan perbuatan – perbuatan yang mengarah ke tindak pidana, dan tak sedikit pula yang harus berurusan dengan hukum. Bahkan yang sangat disayangkan, dan harus pula menjadi perhatian bersama, adalah tindakan anarkis itu tak sedikit dilakukan oleh bocil yang masih dalam usia dini, di bawah umur.
“ Jangan sampai adek – adek ikut – ikutan perbuatan yang tak baik yang dilakukan oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab. Gunakan massa remaja untuk hal positif dan produktif, salah satunya berlatih bela diri untuk menjadi atlit yang berprestasi, ini baru bisa dibanggakan ..!,” katanya menegaskan.
“ Dan tak kalah penting, jangan memakai atribut perguruan pencak silat saat hendak latihan atau saat setelah latihan dan hendak pulang ke rumah,’ lanjutnya.
Karna, kata Kapolsek Mojoroto melanjutkan, atribut perguruan pencak silat tatkala dikenakan di luar tempat Latihan, misalnya dikenakan di ruas jalan raya, tidak menutup kemungkinan tatkala bertemu dengan oknum – oknum dari perguruan pencak silat lain bisa terjadi hal – hal yang berpotensi konflik fisik ; misalnya keributan karna terpancing tindakan provokatif dari salah satu pihak, bahkan hingga pertengkaran.
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..