Satlantas Polres Kediri Kota Himbau Masa Tak Berkumpul di Bantaran Brantas Saat Flushing
Polreskedirikota – Usai pembubaran masa di Jembatan Lama Kota Kediri oleh Kapolsek Mojorototo dan Satpol PP Kota Kediri pada Senin sore (6/3) karena melakukan kegiatan yang membahayakan, kegiatan dilanjutkan oleh Satlantas Polres Kediri Kota untuk melakukan penyisiran.
Penyisiran dipimpin oleh Kasatlantas Polres Kediri Kota AKP Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Prastya Yana W.S. SIK., SH., MH.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk geser dari lokasi jembatan lama yang merupakan wilayah Cagar Budaya Tingkat Nasional. Selain itu saat ini di Sungai Brantas sedang ada aktivitas flusing Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar dilakukan selama tujuh hari per tanggal 5 – 11 Maret,” kata AKP Prastya Yana.
Seperti dikethaui dampak flushing di aliran Sungai Brantas menjadikan masyarakat berkumpul di Jembatan Lama Kota Kediri, Senin sore (6/3). Kondisi yang membahayakan ini kemudian dilaporkan Imam Mubarok selaku jupel Jembatan Lama ke berbagai pihak. Antara lain Kapolres Kediri Kota, Kasatpol PP, Kadishub dan Kadis PUPR.
“Pertama Jembatan lama yang merupakan Cagar Budaya Tingkat Nasional Bidang Struktur membahayakan jika dijadikan berkumpulnya masa.Kedua karena banyak gladak yang rusak yang membahayakan jika terinjak,” kata Imam Mubarok.
Atas laporan Imam Mubarok tersebut kegiatan pengamanan pengalihan masa dipimpin oleh Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason, SH bersama anggota Satpol PP untuk melakukan pengalihan masa.
“Atas koordinasi yang saya lakukan dengan Bapak Kapolres Kediri kota Kadishub, Kepala Dinas PUPR dan Satpol PP akhirnya pihak kepolisian dan satpol PP menutup sementara jembatan lama,” tambah Mubarok
Seperti diketahui kegiatan flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar dilakukan selama tujuh hari per tanggal 5 – 11 Maret.
Sebelumnya Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Candra, SIK, M.Si melakukan imbauan waspada kepada masyarakat untuk tradisi tahunan pladu ikan Sungai Brantas.Kapolres datang langsung ke beberapa tempat di bantara Sungai Brantras bersama anggota termasuk ke perahu penyeberangan di wilayah Semen Kabupaten Kediri, Sabtu (4/3).
Pladu ikan atau mencari ikan mabuk biasa dilakukan warga sekitar Sungai Brantas setiap tahun, akibat penggelontoran air atau flushing yang dilakukan di Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada. Jangan sampai nanti tradisi yang memang sudah menjadi agenda tahunan di pinggiran Sungai Brantas ini menjadi kegiatan yang membahayakan,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra.
Teddy menambahkan penggelontoran air atau flushing yang dilakukan di Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar, dapat mengakibatkan penambahan volume debit air sungai.
Maka dengan penambahan volume tersebut tentunya, bakal menambah derasnya arus Sungai Brantas yang harus diwaspadai.
Selain deras dan bertambahnya volume akibat flushing ini, lanjut Teddy, aliran Sungai Brantas juga membawa kotoran dan lumpur.
“Sehingga nanti berdampak volume membesar dan pastinya dampak arus sungai makin deras dan bahaya. Jangan sampai ada masyarakat yang tergelincir karena saking asyiknya pencarian ikan,” jelasnya.
Teddy juga mengungkapkan selama kegiatan flushing berlangsung sejak tujuh hari berlangsung, bakal menyiapkan personil untuk senantiasa memberikan imbauan.
“Pada saat kegiatan flushing, kami dari Polres Kediri Kota, kemudian juga dari unsur pemerintahan, TNI, akan menempatkan personel di sini (kawasan Sungai Brantas) untuk selalu memberikan himbauan dan menjaga kondisi agar tetap aman,” pungkasnya. (res|aro)
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..