Kapolres Kediri Kota Mediasi Kasus Perusakan Pura Dipa Giri Sakti
Polreskedirikota.com - Dengan alasan mendapatkan bisikan gaib, SG (37) Warga Dusun Gunung Botak, Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri merusak Pura Dipa Giri Sakti.
Perusakan itu diketahui oleh Sukarno, pemangku pura, pada Minggu (24/4) malam. Dia melihat bangunan inti, dua pengapit sesaji, padmasana, patung Dewi Kilisuci dan penglurah dalam keadaan rusak. Barang - barang di dalam rumah ibadah itu pecah berantakan.
Polisi Tangkap Pelaku
Mendapat laporan adannya pengrusakan Polres Kediri Kota bergerak cepat .Setelah melakukan penyelidikan, petugas berhasil mengamankan seorang pria terduga sebagai pelaku.
Pria tersebut berinisial SG (37) warga setempat. Kepada petugas, pelaku mengakui semua perbuatannya. Dia merusak arca, menggunakan sebuah palu berukuran kecil.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi , S.IK, M.H didampingi Murtadji Ketua PHDI Kabupaten Kediri membenarkan telah mengamankan pelaku perusakan tersebut. Pelaku diamankan dari rumahnya yang tidak jauh dari lokasi pura.
"Kerukunan umat beraga di Bulusari sangat kondusif. Kita dibukakan petunjuk sudah kita temukan titik terang terakit pelaku perusakan di pura tersebut. Yaitu, saudara kita yang juga beragama Hindu (SG)," kata AKBP Wahyudi pada merdeka.com
Dalam mengungkap kasus itu, petugas melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Saksi melihat, pada pukul 19.00 WIB pelaku mengendarai sepeda motor di sekitar lokasi.
Polres Kediri Kota melakukan koordinasi dengan Parisade Hindu Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri, Muspika Tarokan, kepala desa dan perangkat desa terkait kasus itu.
SG mengakui perbuatannya. Alasan pelaku karena mendapatkan bisikan gaib. Diduga, pelaku mengalami gangguan jiwa.
"Pelaku merusak menggunakan sebuah palu. Dia mengaku mendapatkan bisikan gaib, diduga pelaku mengalami gangguan jiwa," ungkap Ketua PHDI Kabupaten Kediri Murtaji.
Dijelaskan Murtaji, pelaku mendengar perintah secara gaib untuk menghancurkan pura dan isinya. Pengakuannya, hal gaib yang ada di pura akan melakukan teror terhadap keluarganya.
Dengan melihat perilaku tak lazim pelaku, Polres Kediri Kota memediasi pertemuan SG dan keluarganya dengan pihak pengurus Pura.
Pihak pura menerima permintaan maaf keluarga SG, dan sepakat kedua belah pihak tidak akan memperpanjang peristiwa tersebut.
"Pihak keluarga telah meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan Pelaku kepada pihak pura dan masyarakat. Pengurus pura telah memaafkan dan memaklumi perbuatan SG,” tegas Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi didampingi Ketua DPRD Kabupati Kediri Dodi Purwanto. (res|aro)
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..