Memperkenalkan Calon Bupati Ngada dari Jalur Independen FRIDUS MUGA : FIRMAN YANG SIAP DIWARTAKAN
Pertemuan saya dengan Bapak Fridus Muga berjalan sangat alamiah. Ketika saya berada di Bajawa beberapa waktu yang lalu , saya mendapat telpon dari Jeremy Udjan yang saat ini selalu bersama Pak Fridus Muga. Jeremy Udjan pernah bekerja di kantor yang sama di Surabaya. Jeremy mengajak saya untuk ngobrol dengan bapak Fridus Muga. Saya pun manfaatkan kesempatan itu untuk menggali sejauh mana Pak Fridus Muga menghayati dan memaknai diri dan perjalanan hidupnya.
Seluruh tulisan saya tentang Bapak Fridus Muga merupakan hasil dialog personal face to face dengan metode appreciative inquiry. Metode ini sengaja saya gunakan untuk memastikan bahwa calon bupati Ngada ini memiliki ‘kisah hidup’ masa lalu yang mengarahkannya untuk tampil sebagai pemimpin. Banyak orang menyebutnya sebagai track record. Dalam pendekatan appreciative inquiry, tahap ini disebut discovery.
Karena seorang pemimpin itu harus memiliki mimpi besar maka penulis mendokumentasikan apa mimpi seorang calon bupati (dream). Kebanyakan pada tahap ini, lebih dikenal sebagai visi seorang pemimpin. Selanjutnya, visi yang dimiliki seorang pemimpin harus bisa diterjemahkan dalam misi. Misi sudah mengarahkan para pemimpin untuk menentukan strategi untuk melakukannya. Tahap ini disebut design. Selanjutnya dalam obrolan penulis dengan Bapak Fridus Muga, ada informasi program apa yang dilakukan untuk mengimplementasikan misi yang sudah dirancang. Tahap ini dalam metode appreciative inquiry disebut Destiny.
Tujuan penulisan ini sangat jelas. Masyarakat butuh informasi, pengetahuan dan fakta bahwa pemimpin yang nantinya akan dipilih akan ‘memberikan manfaat dan mendatangkan perubahan signifikan’ bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelusuran tentang kapasitas intelektualnya (Head), kedalaman hatinya untuk mencintai masyarakat Ngada (Heart) dan Hand ( apa yang sudah dilakukannya ) harus dipublikasikan agar masyarakat memiliki pendasaran rasional untuk menetapkan pilihannya. Para pengambil keputusan politik di berbagai jenjang juga mendapatkan gambaran yang jelas tentang siapa yang akan dicalonkannya.
Begitu pun dengan tim sukses. Tim sukses yang mendampingi para calon bupati diharapkan memiliki data, informasi yang tepat berkaitan dengan kapasitas calon yang diperkenalkan kepada publik. Selanjutnya, kita serahkan kepada masyarakat untuk menilai dan memutuskan ‘siapa yang mereka pilih’ pada pilkada yang akan datang. Tulisan saya kali ini terfokus pada Bapak Wilfridus Muga.
(Bersambung)
Eddy Loke
Surabaya, 14 Agustus 2020
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..