Inilah Identitas Perempuan yang Meninggal di Kamar Kosnya Warga Kabupaten Kediri
Polresta Kediri - Perempuan asal Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, Ana Fitria Wati (28) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kos, Senin (9/12) siang. Korban ditemukan meninggal di salah satu kamat tempat kos yang berada di Kelurahan Semampir Kecamatan/Kota Kediri setelah sempat mengeluh sesak napas.
Menurut Kasubbag Humas Polresta Kediri, AKP Kamsudi, sebelumnya pada Minggu (8/12) sekitar pukul 22.00 WIB, korban sempat menelepon Dian Novitasari (21) salah satu temannya untuk datang ke tempat kos. “Korban menelepon saksi (Dian) karena mengeluh sakit pada badian dada dan sesak napas,” jelasnya.
Setelah mengunjungi korban, keesokan harinya, Senin (9/12), saksi kembali ditelepon korban dan tetap mengeluh sakit yang sama. Korban sempat duduk di kursi sekitar kamar kos dan menceritakan keluhan di bagian dada kepada saksi. Untuk mengurangi rasa sakitnya, korban minum air putih. Merasa khawatir, saksi kemudian menelepon Didik Efendi (31) dan memberi tahu keluhan korban.
Karena korban masih merasa sakit, akhirnya memutuskan untuk beristirahat di dalam kamar. Didik, kata AKP Kamsudi segera menelepon ibu korban, Istiyah. “Korban masih merasa sakit dan dia memutuskan untuk tidur lagi. Tidak lama Didik dan Suyanto menuju kamar korban, melihat korban tertidur mereka pun tidak berani membangunkan,” tuturnya.
Setelah Didik dan Suyanto ingin kembali ke rumah, Suyanto merasa ada yang janggal saat melihat korban. Karena, wajah korban sudah mulai pucat dan mata korban seperti orang tidur pada umumnya. Mengetahui hal tersebut, Suyanto segera memanggil Dian untuk membangunkan korban. Namun, saat Dian mencoba membangunkan korban, ternyata korban tidak merespon.
Didik yang memperoleh informasi dari Dian dan Suyanto segera menghubungi ketua RT setempat dan perangkat kelurahan. Tidak lama kemudian, perangkat kelurahan menghubungi Polsek Kediri Kota untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban. Ternyata, saat dilakukan pemeriksaan, korban sudah tidak bernyawa.
Menurut AKP Kamsudi, pihak keluarga menerima kematian korban dan tidak menuntut pihak lain. Pihak keluarga juga membuat surat peryataan dan tidak ingin jasad korban dilakukan autopsi. “Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopi. Keluarga ingin jasad korban segara dikebumikan,” pungkasnya. (res|dik)
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..