Hoax!!! Penculikan Anak Ditangani Polsek Tegalsari
Surabaya - Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya 4 tahun ini diterpa informasi menangani Kasus penculikan anak. Mulai Tahun 2017 Informasi yang disebar di media sosial dan Grup Whats App itu adalah tidak benar alias HOAX.
Ini isi informasi yang disebar dan di Posting netizen Penculikan anak itu ternyata benar terjadi di Surabaya jawa Timur. Salah satu pelaku penculikan anak berhasil ditangkap dan diamankan di polsek tegalsari. Rame banget banyak yang nonton di polsek tegalsari tersebut. Pelakunya ketangkap basah waktu sedang bawa anak yang pulang sekolah dalam kondisi sudah dibius, dan terus mau di gendong pakai selendang. Tapi ketahuan masyarakat di sekitar lalu di teriakin dan akhirnya ketangkap.
Saat di geledah di pakaian si pelaku banyak obat bius yang sudah disiapkan untuk melakukan aksi penculikan. Ciri ciri pelaku menurut masyarakat di sekitar, perempuan tua kurus berpenampilan seperti pengemis menggunakan jilbab. Barang yang di bawa berupa selendang seperti buntelan.
Mohon informasi ini di sebar luaskan khususnya area surabaya dan sekitarnya, hati hati soalnya kasus ini ada jaringannya. Pelakunya lebih dari satu dan mereka di sebar ke lokasi berbeda buat cari mangsa anak kecil.
Sudah ada korban yang meninggal anak kecil, organ organnya sudah di ambil seperti mata, jantung dan ginjal.
Nara sumber : Polsek tegalsari dan lokasi kejadian.
Saat beredarnya kembali informasi tersebut, tim peliput langsung konfirmasi kepada Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy Surya Aditama, menyatakan bahwa informasi penculikan itu adalah tidak benar dan berita bohong alias HOAX. Tegas Kapolsek Lulusan Akpol Tahun 2005.
"Kabar itu tidak benar. Tidak ada penangkapan pelaku penculikan anak, Masa Kapolsek Pak Noer dan Pak David juga sama dengan informasi HOAX ini " jawab Kompol Rendy. Rabu (12/2/2020).
Kompol Rendy juga mengaku sudah mengetahui bahwa kabar bohong tersebut sudah tersebar di media sosial. Dan ia kembali menegaskan bahwa Polsek Tegalsari tidak pernah menerima laporan dan penangkapan atas kasus penculikan anak.
Menanggapi informasi yang meresahkan ini, Ps Kaur Subbag Humas Ipda Mk. Umam, menyampaikan kepada netizen agar tidak gampang terpengaruh dan main share dan posting di media sosial.
"Saring dulu informasi yang telah diterima baik dari kiriman Grub WA atau Postingan teman kita di medsos, Apakah benar informasi ini? Tanyakan ke sumbernya atau pihak terkait." Ujar pria kelahiran Nganjuk ini.
"Jadilah Netizen yang memberikan informasi yang baik, postinglah pengetahuan dan pengalaman yang menarik tanpa melukai seseorang atau merugikan orang lain." Pesan Umam.
Berita yang direkomendasi
-
Kolaborasi Gerakan Literasi Melalui Pustaka Bebas Bea
Mojokerto-Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdb) John Lobo Selas..
-
Buku untuk Tulang Bawang
Tulang Bawang.Lampung-Taman baca Ceria (Cerdas dan Gembira) yang terle..
-
Geliat Literasi dari Lekosoro
Bajawa.Flores- Pegiat literasi sekaligus pengelola taman baca Ratu Dam..
-
Tips Sukses Public Speaking Dari Divisi Humas Polri
Jakarta - Komunikasi publik atau public speaking adalah..